Jumat, 23 Desember 2011

IUD KONTRASEPSI UNTUK WANITA

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (IUD)

Kontrasepsi untuk wanita (Contraseptive for Female)
 

Profil
  • Sangat efektif, reversibel dan berjangka panjang (dapat sampai 10 tahun: CuT-380A)
  • Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak
  • Pemasangan dan pencabutan oleh tenaga medis (dokter atau bidan terlatih)
  • Dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi
  • Tidak boleh dipakai oleh perempuan yang terpapar pada Infeksi Menular
Cara Kerja
  • Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii
  • Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
  • AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi sperma untuk fertilisasi
Keuntungan Kontrasepsi IUD
  • Sangat efektif. 0,6 - 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125 - 170 kehamilan)
  • AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan
  • Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)
  • Tidak mempengaruhi hubungan seksual
  • Tidak ada efek samping hormonal dengan CuT-380A
  • Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
  • Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau abortus (apabila tidak terjadi infeksi)
  • Dapat digunakan sampai manopouse
  • Tidak ada interaksi dengan obat-obat
  • Membantu mencegah kehamilan ekktopik
Kelemahan Kontrasepsi IUD
  • Efek samping umum terjadi:
    perubahan siklus haid, haid lebih lama dan banyak, perdarahan antar mensturasi, saat haid lebih sakit
  • Komplikasi lain: merasa sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan, perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang memungkinkan penyebab anemia, perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangan benar)
  • Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
  • Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau yang sering berganti pasangan
  • Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai AKDR, PRP dapat memicu infertilitas
  • Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan dalam pemasangan AKDR
  • Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan AKDR. Biasanya menghilang dalam 1 - 2 hari
  • Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri. Petugas terlatih yang dapat melepas
  • Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila AKDR dipasang segera setelah melahirkan)
  • Tidakmencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi AKDR untuk mencegah kehamilan normal
  • Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu.
Yang Boleh Menggunakan
  • Usia reproduktif
  • Keadaan nulipara
  • Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
  • Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
  • Setelah melahirkan dan tidak menyusui
  • Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
  • Risiko rendah dari IMS
  • Tidak menghendaki metoda hormonal
  • Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari
  • Tidak menghendaki kehamilan setelah 1 - 5 hari senggama
  • Perokok
  • Gemuk ataupun kurus
Yang Tidak Diperkenankan Menggunakan
  • Sedang hamil
  • Perdarahan vagina yang tidak diketahui
  • Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
  • Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau abortus septik
  • Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yangdapat mempengaruhi kavum uteri
  • Penyakit trofoblas yang ganas
  • Diketahui menderita TBC pelvik
  • Kanker alat genital
  • Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
  • Nama: Rina Khaerunisa
  • Kelas: E/Aanvullen
  • NIM: 201110104223

Tidak ada komentar:

Posting Komentar